Tagar.co

Home » Menikmati Bakso Langganan Artis, Bonus Pemandangan Cakep
Menikmati semangkuk bakso hangat berbonus hamparan pemandangan gunung jadi bonus tersendiri bagi pengunjung Bakso De Stadion di Batu, Jawa Timur. Bakso prasmanan ini terkenal jadi langganan artis ibu kota.

Menikmati Bakso Langganan Artis, Bonus Pemandangan Cakep

Menikmati semangkuk bakso hangat berbonus hamparan pemandangan gunung jadi bonus tersendiri bagi pengunjung Bakso De Stadion di Batu, Jawa Timur. Bakso prasmanan ini terkenal jadi langganan artis ibu kota.
Salah satu pengunjung sedang memilih menu bakso prasmanan Bakso De Stadion di Kota Wisata Batu. (Tagar.co/Sayyidah Nuriyah)

Menikmati semangkuk bakso hangat berbonus hamparan pemandangan gunung jadi bonus tersendiri bagi pengunjung Bakso De Stadion di Batu, Jawa Timur. Bakso prasmanan ini terkenal jadi langganan artis ibu kota. 

Tagar.co  – Ada warung bakso prasmanan di Kota Batu yang selalu ramai pengunjung. Namanya Bakso De Stadion (BDS) yang beralamat di Jalan Stadion Utara 12 Kota Batu. Di depannya pasti berjajar motor maupun mobil pengunjung yang parkir, seperti tampak pada Jumat (16/8/2024).

Memasuki pintu kaca, pengunjung langsung disambut dengan stan jajaran ragam bakso maupun non bakso di sisi kiri. Ada 44 plang nama menu.

Tujuh menunya sudah habis saat saya berkunjung ke sana pada pukul 14.00 WIB. Menu laris manis itu antara lain bakso urat, bakso halus, bakso rambutan, goreng panjang hot, dan tahu goreng telur. 

Baca juga: Nasi Boran Lamongan, Paling Nikmat Pakai Lauk Ini 

Meski demikian, masih banyak menu yang bisa dipilih. Menu bakso yang masih ada yaitu bakso klenger, bakso jamur, bakso teratai, bakso puyuh, bakso cumi, bakso meteor hot, bakso mercon, bakso gurita, bakso keju, bakso mozarella, tahu bakso, bakso bakar halus, dan bakso cumi bakar. 

Adapun menu non bakso yakni gurita bakar, tahu walik bakar, kikil presto, ceker empuk prul, cilok urat kriwul, siomay basah, tahu mercon, pangsit keju, udang kriwul, tahu walik, siomay sosis jagung manis, fish roll, bola lobster, dumpling keju, sate ampela ati, sate telur puyuh, paru crispy, pangsit, jamur crispy, lontong, mi suun, dan mi kuning. 

Suasana di lantai 1 Bakso De Stadion. (Tagar.co/Sayyidah Nuriyah)

Harga Terjangkau 

Nah, banyak banget ya menunya! Saking banyaknya, pengunjung bisa kalap dan bingung memilih. Tak perlu khawatir karena harganya sangat terjangkau. Mulai dari 1.500-20.000 rupiah. Harga ini tertera langsung di bawah nama menunya. Sambil memilih, pengunjung bisa menghitung sesuai budget kantong. 

Selain pakai mangkuk, pengunjung juga bisa mengambil piring persegi untuk menampung gorengan atau menu bakaran. Di ujung stan, keduanya tersedia. Ada pula beberapa capit untuk mengambil sendiri menu yang dipilih. 

Setelah puas memilih, piringnya diserahkan kepada pelayan untuk dituangkan kuah yang masih mengepul. Aroma khas bakso ini pun menyeruak ke penjuru lantai 1. Setelah itu, pengunjung membayarnya. Pesanan bisa diantar ke meja. Jadi pengunjung tak perlu repot-repot membawanya sendiri ke lantai 2 atau 3. 

Baca juga: Gurih, Asam, dan Pedas Bubur Masin yang Mulai Langka

Bonus hamparan pemandangan gunung yang bisa pengunjung nikmati di lantai 3 Bakso De Stadion. (Tagar.co/Sayyidah Nuriyah)

Dua Musala

Sang pemilik BDS Shella Anggiatika Wandina juga menyediakan toilet di lantai 1 dan 2. Musala ada di lantai 2. Kalau mau menikmati bonus pemandangan pegunungan, pengunjung bisa naik ke lantai 3. Dinding bagian belakangnya terbuka separuh sehingga hamparan pegunungan bisa langsung terlihat. 

Pelayanannya tergolong cepat. Kurang dari 5 menit, minuman telah tiba di meja. Untuk makanannya, diproses kurang dari 10 menit. Kalau Anda tipe orang yang lebih suka menikmati semangkuk bakso hangat dalam hening dan pemandangan cakep, lantai 3 pilihannya. 

Kalau Anda ingin menikmati bakso sambil ditemani iringan lagu-lagu lawas, lantai 1 pilihannya. Lagu Dewa 19 diputar ketika saya dan rombongan asal Gresik tiba di warung yang sudah berdiri 9 tahun itu. Jajanan Khas Batu juga dijual di stan lantai 1. 

Pada sepanjang dinding lantai 1 maupun lantai 2 juga ada foto, pesan, dan tanda tangan para artis yang pernah berkunjung ke sana. Salah satunya, ada pigora berisi foto Ada Band dengan tulisan ‘Uenak pol’ dan tanda tangan masing-masing personel pada kunjungan 15 April 2016. 

Jajaran pigora di lantai 2 yang menunjukkan kunjungan para artis Tanah Air di Bakso De Stadion. (Tagar.co/Sayyidah Nuriyah)

Langganan Artis

Petugas kasir Mamluatul Khasanah mengungkap, selain varian menu prasmanannya banyak, bakso ini digemari karena pakai 100 persen daging super. Alhasil, Bakso De Stadion sukses jadi langganan artis ibu kota. 

Luluk, sapaan perempuan asli Kediri itu bersyukur dirinya bisa bekerja di sana. Baru setahun bekerja, Luluk pernah melayani Artis Citra Kirana. “Bisa kerja sambil ketemu artis itu nilai plus ya,” ujarnya.   

Salah satu pengunjung Waviq Amiqoh, M.Pd.I. dengan yakin menilai bakso sumsum yang ia beli rasanya enak. Ketua Departemen Pendidikan Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Gresik Kota Baru (GKB) itu mengungkap alasannya, “Tipe bakso yang full daging! Banyak pula pilihannya jadi bisa memilih seperti yang kita inginkan.”  

Tak hanya rasa, suasana pun jadi nilai tambah. “Yang paling aku suka pemandangannya yang the best, full gunung. Biasanya kan kafe mahal yang menghadirkan pemandangan ini. Ini ramah kantong tapi dapat pemandangan cakep seperti kafe,” terangnya.

Baca juga: Gresik Punya Rujak Legendaris, Cingurnya Melimpah 

Andaikan tak buru-buru, lanjut Waviq, ia mau menikmati pemandangan di sana lebih lama. Begitu pula dengan Ketua Departemen Ekonomi PCNA GKB Noviani Nurkholis, M.Pd. Ia mengaku sangat kenyang meski hanya memesan menu non bakso. 

Wanita yang tidak suka makan daging itu bersyukur rombongannya makan di sana. Sebab, bisa mengakomodasi orang yang tidak suka makan daging sepertinya. “Saya pesan tahu, siomay, tahu walik, dan siomay bakar,” terangnya.

Warung bakso ini buka setiap hari pukul 10.00-21.00 WIB. Kini sudah ada beberapa cabang. Terbaru, BSD buka lapak di Pamekasan Madura, tepatnya di dalam Kafe Hitsnrun. (#)

Jurnalis Sayyidah Nuriyah Penyunting Mohammad Nurfatoni

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *