Tagar.co

Home » Teriakan Cinta Samnun Pembohong
Barang siapa mencintaimu dengan ketulusan hati, maka dia tidak akan berpikir buruk tentang dirimu. Bercintalah dengan kekasih sejati, maka kau akan mendapati cinta yang pasti. Siapa cinta sejati itu, Dialah Yang Maha Tahu.
Barang siapa mencintaimu dengan ketulusan hati, maka dia tidak akan berpikir buruk tentang dirimu. Bercintalah dengan kekasih sejati, maka kau akan mendapati cinta yang pasti. Siapa cinta sejati itu, Dialah Yang Maha Tahu.
Ilustrasi Internet

Barang siapa mencintaimu dengan ketulusan hati, maka dia tidak akan berpikir buruk tentang dirimu. Bercintalah dengan kekasih sejati, maka kau akan mendapati cinta yang pasti.

Oleh Masro’in Assafani, M.A., Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Tagar.co – Cinta adalah kata yang terdiri dari lima huruf yaitu C, I, N, T, dan A. Dari lima huruf inilah manusia bisa menjadi makhluk hebat yang luar biasa. Dengan cinta pula manusia bisa menjadi lemah lunglai dalam kehidupannya. Namun kebanyakan manusia berkobar membara dengan cintanya.

Ada sebuah kisah dari para pecinta itu. Kisah cinta bagian dari suatu hal yang ada putusnya. Ini bukan cinta biasa, tapi cinta gila kepada Yang Maha Cinta yakni Allah Swt.

Kisah ini terdapat dalam kitab Uqala Almajanin (Kebijakan Orang-Orang Gila), sebagai berikut ini.

Samnun As-Shufi 

Samnun As-Shufi adalah pria gila dari Kota Bashrah, Irak. Ibrahim ibn Fatak berkata, “Pada suatu malam, batin Samnun membersitkan persoalan tentang kesabaran, lantas dia berkata, ‘Ya Allah! Berilah aku cobaan sesuka-Mu. Sungguh aku bersabar.’ 

Lalu Samnun tidak bisa kencing sampai dia merasa sakit. Dia berkeliling pasar Bashrah sambil berkata, ‘Aku bohong dan tak akan mengulanginya. Aku bohong dan tak akan mengulanginya.’ Akhirnya ia dapat melepaskan air seninya. 

Baca juga: Membangun Romantisme Suami Istri dalam Beribadah

Abu Bakar Al-Oahthabi berkata, “Saya satu majelis dengan Samnun. Lalu, ada seorang lelaki yang bertanya kepadanya tentang cinta. Samnun menjawab, ‘Hari ini saya tidak tahu siapakah orang yang mengetahui soal ini.’ 

Tiba-tiba ada seekor merpati yang jatuh di atas pangkuannya. Lalu, Samnun berkata, ‘Jika dia ada, maka seperti ini.’ Sambil menunjuk kepada burung tersebut, dia menyatakan, ‘Kondisi suatu kaum akan semacam ini, mereka akan seperti ini dan seperti ini. Saat Samnun masih berbicara sedemikian rupa, burung yang ada di pangkuannya itu jatuh dan mati lalu dia bersyair:

“Jika orang berteriak karena sangat cinta, maka timur dan barat akan dipenuhi teriakan.”

Analisis

Andaikan seseorang dipenuhi rasa cinta lalu melampiaskan suara cintanya, maka saking keras dan dahsyatnya cinta yang meluap dalam jiwanya lalu berteriak. Maka teriakannya akan menggemparkan jagat raya. Maka digambarkan oleh Samnun As-Shufi, orang yang berteriak karena sangat cinta, maka teriakan itu akan menembus ke belahan dunia timur dan dunia barat.

Baca jugaIndahnya Kesabaran

Maka mereka yang jatuh cinta terhadap makhluk jangan lupakan sandaran cintanya dengan Yang Maha Kuasa, karena Al-Qur’an membimbing kita dalam ujung Surat Ali ‘Imran Ayat 14:

Setelah disebut cinta semua makhluk dan disebut; …”Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.”

Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

زُيِّنَ لِلنَّا سِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَآءِ وَا لْبَـنِيْنَ وَا لْقَنَا طِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَا لْفِضَّةِ وَا لْخَـيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَا لْاَ نْعَا مِ وَا لْحَـرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَا عُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚ وَا للّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰ بِ

“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (Ali ‘Imran/3:14)

Baca jugaAllah Maha Menyembuhkan

Tanbih atau Perhatian      

Bercintalah dengan kekasih sejati, maka kau akan mendapati cinta yang pasti. Siapa cinta sejati itu, Dialah Yang Maha Tahu.

Samnun ibn Hamzah Abu al-Khawash. Dia disebut juga dengan Abu Bakar Al-Bashri. Dia tinggal di Baghdad, Irak. Sebelum meninggal dunia, dia menamai dirinya dengan Samnun Pembohong (Samnun Al-Kadzdzab). Lihat Hilyat Al-Auliyd Vol. 10, hlm. 309, dalam Uqalaa Almajaanin, terj. 2022, hal. 214. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *