Tagar.co

Home » Cantiknya Sungai Seine, Tempat Pembukaan Olimpade Paris 2024
Sungai Seine menjadi saksi bisu perhelatan akbar Olimpiade Paris 2024. Selain moleknya sungai yang membelah jantung Kota Paris ini, atlet juga disuguhi dengan deretan bangunan bersejarah.

Cantiknya Sungai Seine, Tempat Pembukaan Olimpade Paris 2024

Sungai Seine menjadi saksi bisu perhelatan akbar Olimpiade Paris 2024. Selain moleknya sungai yang membelah jantung Kota Paris ini, atlet juga disuguhi dengan deretan bangunan bersejarah.
Sungai Seine saat Pembukaan Olimpiade Paris 2024 (Foto Kompas.id)

Sungai Seine menjadi saksi bisu perhelatan akbar Olimpiade Paris 2024. Selain moleknya sungai yang membelah jantung Kota Paris ini, atlet juga disuguhi dengan deretan bangunan bersejarah.

Tagar.co – Cantiknya Sungai Seine Prancis menjadi suguhan manis di upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 pada Jumat malam pukul 19.30 waktu Paris, Prancis atau Sabtu, 27 Juli 2024 dini hari pukul 00.30 WIB. 

Disambut dengan mendung dan gerimis di sekitar Sungai Seine, upacara pembukaan Olimpiade 2024 dimulai dengan Zinedine Zidane yang mengambil obor dari seorang aktor yang tidak sengaja berjalan ke Stadion Olimpiade.

Dia kemudian memberikan obor Olimpiade kepada tiga anak. Terdapat adegan tiga anak pembawa obor Olimpiade itu dihadang seekor buaya, lalu muncul dengan perahu di Sungai Seine.

Opening ceremony Olimpiade Paris 2014 berlanjut dengan perkenalan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach.

Tim Yunani jadi peserta defile pertama yang muncul dengan menggunakan perahu. Ini menjadi tradisi setiap Olimpiade di mana Yunani menjadi tim kehormatan sebagai kelahiran Olimpiade di Yunani Kuno 3.00 tahun lalu, termasuk sebagai tuan rumah olimpiad modern pada 1896.

Baca juga: Alas Veenuz Trawas, Tempat Ngadem Penyeka Penat

Kontingen pengungsi menjadi peserta kedua yang masuk ke dalam defile. Kontingen pengungsi ini berjumlah 37 atlet. Pelaksanaan defile Olimpiade Paris berbeda dengan Olimpiade sebelumnya. Tidak saja mengenai lokasi pembukaan dan defile yang digelar di sungai, namun juga urutan defile.

Apabila sebelumnya defile berdasarkan urutan abjad, kali ini disesuaikan dengan jumlah kontingen. Untuk kontingen negara yang memiliki anggota kurang dari 200 orang, maka akan disatukan dalam satu perahu.

Afganistan, Afrika Selatan, Albania, Aljazair, Jerman, jadi kontingen yang disatukan dalam satu perahu. Total dilaporkan ada 100 perahu yang digunakan dalam defile ini yang disiapkan untuk mengangkut atlet yang bakal menyusuri Sungai Seine.

Atlet Olimpiade Paris 2024 menyusuri Sungai Seine sepanajng 6 km dan melewati sejumlah landmarks kota Paris, seperti Louvre, Musse d’Orsay, Pont des Arts, hingga Notre-Dame de Paris.

Titik terakhir parade berada di Seberang menera Eiffel. Di sana nanti Presiden Prancis, Emmanuel Macron bakal membuka Olimpiade Paris 2024 dan kuali Olimpiade pun akan dinyalakan. 

Sungai Seine, Paris, Prancis (Foto: Pexels/Bruno Storchi Bergmann)

Cantik nan Bersejarah

Membelah jantung Kota Paris, Sungai Seine adalah pusat ibu Kota Prancis yang molek. Jalur air yang tenang merupakan bagian integral dari kota dan sejarahnya yang menakjubkan. 

Berjejer dengan penjual buku tradisional dan dibatasi oleh jalan raya yang indah, kafe bersejarah, dan lingkungan yang menawan, sungai ini menjadi daya tarik tersendiri di kota mode ini.

Melihat sederet daya tariknya, wajar saja jika Sunga Seine ditunjuk sebagai venue opening ceremony Olimpiade Paris 2024. Sepanjang jalan dijumpai serangkaian jembatan indah dan bersejarah, serta beberapa bangunan dan monumen paling terkenal di Ibu Kota Prancis, termasuk Museum Louvre, Menara Eiffel, dan Katedral Notre Dame.

Ada ungkapan, Tanpa Sungai Seine, tidak akan ada Paris. Hal itu mungkin ada benarnya. Lebih dari 2.000 tahun lampau  Suku Celtic mendirikan desa nelayan di Ile de la Cité, dan pulau di Sungai Seine di mana Katedral Notre Dame sekarang berdiri, dan disebut di Parisi. 

Sungai Seine adalah jalur perdagangan berharga yang menghubungkan Selat Inggris dengan Dijon modern, dan lokasi Parisii di tengah jalur ini terbukti makmur. Selama berabad-abad, desa kecil di tepi sungai ini berkembang menjadi pos perdagangan yang ramai dan pada abad ke-12, Paris telah berkembang menjadi kota terbesar di dunia barat.

Baca juga: Kebun Raya Purwodadi, Konservasi Berkonsep Wisata Alam

Melalui penakluk Romawi, kerajaan abad pertengahan, kaisar, dan revolusi, Sungai Seine tetap menjadi jantung Kota Paris. Banyak monumen dan bangunan paling terkenal di kota ini, seperti Menara Eiffel, Museum Louvre, dan Place de la Concorde, terletak tepat di sepanjang tepi sungai.

Saat ini, penduduk dan pengunjung masih mengunjungi Rive Gauche dan Rive Droite untuk jalan-jalan, berbelanja, bersantap, atau sekadar menyaksikan dunia berlalu begitu saja.

Kedua tepian Sungai Seine disebut sebagai La Rive Gauche (tepi kiri) dan La Rive Droite (tepi kanan). Kedua bank tersebut terdaftar sebagai situs warisan dunia United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Uneso) dan masing-masing menawarkan cita rasa pengalaman Paris yang berbeda. (#)

Jurnalis Ichwan Arif Penyunting Mohammad Nurfatoni

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *