Tagar.co

Home » Lulus Dokter Berpredikat Terbaik berkat Tirakat Orang Tua dan Belajar Keras
Lulus dokter bepredikat terbaik berhasill diraih Ananda Aliza Nurul Islami. Dia lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Jember. Meraih predikat terbaik berkat tirakat orang tua dan belajar keras.

Lulus Dokter Berpredikat Terbaik berkat Tirakat Orang Tua dan Belajar Keras

Lulus dokter bepredikat terbaik berhasill diraih Ananda Aliza Nurul Islami. Dia lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Jember. Meraih predikat terbaik berkat tirakat orang tua dan belajar keras.
Ananda Aliza Nurul Islami (Tagar.co/Istimewa)

Lulus dokter berpredikat terbaik berhasill diraih Ananda Aliza Nurul Islami. Dia lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Jember. Meraih predikat terbaik berkat tirakat orang tua dan belajar keras.

Tagar.co – Satu per satu anak-anak muda itu maju ke depan saat dua master of ceremony (MC) memanggil mereka agar memasuki sebuah ruanga berkarpet merah. Mereka lalu membentuk enam barisan memanjang ke belakang.

Sebuah layar LED lebar membantu undangan yang duduk jauh di sekeliling ruang melihat dengan jelas wajah-wajah mereka.

Itulah suasana saat 47 anak muda dikukuhkan menjadi dokter dalam Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Dokter Program Pendidikan Profesi Dokter Universitas Negeri Jember (Unej) Periode 2024, Rabu (17/7/2024).

Mereka secara bersama-sama mengikuti sumpah dokter yang dibacakan oleh Alif Ifwan Febriansyah SKed. Selesai pembacaan sumpah dokter dilanjutkan penandatanganan lafal dokter.

Prosesi berlanjut saat orang tua para dokter yang mendampingi anaknya masing-masing untuk mengenakan jas dokter warna putih dan selendang warna merah bertuliskan nama sang dokter.

Di antara 47 dokter baru itu nama Ananda Aliza Nurul Islami. Mengenakan setelan kebaya warna ungu dibalut jas khas dokter itu, dia bersama seorang dokter lainnya, maju ke depan.

Aliza, begitu dia dipanggil, adalah salah satu penerima penghargaan dalam pelantikan ini. Dia mendapat predikat lulusan terbaik Top Score CBT dengan nilai 92.

Maka Rabu itu merupakan hari yang membahagiakan bagi pasangan suami istri Ali Safiin, S.Pd, M.M.dan Khatimatuzahro, S.Pd. Pasalnya anak pertama mereka, Aliza, resmi menyandang gelar dokter.  

Ananda Aliza Nurul Islami bersama kedua orang tua dan adiknya (Tagar.co/Istimewa)

Tirakat Orang Tua

Khotimatuzahro—yang berasal dari Desa Keduyung, Kecamatan Laren, dan Ali Safiin dari Kandang Semangkon, Paciran, Lamongan—mengucapkan puji syukur tak terhingga atas pelantikan ini.

Perasaan haru dan bahagia hingga tak terasa keduanya meneteskan air mata. Bangga atas capaian yang diraih anaknya, lulus tepat waktu dan mendapat predikat terbaik. 

“Semoga ilmunya bermanfaat untuk umat. Menjadi dokter yang baik, terampil, dan selalu mengutamakan kemanusiaan,” ujar Khotimatuzahro pada Tagar.co, Kamis (25/72024).

Dia mengisahkan, menjadi dokter adalah keinginan yang sudah lama dia impikan. Sejak dirinya lulus SMPP, sekarang SMA Negeri 2 Lamongan, ingin melanjutkan kuliah kedokteran, namun keinginan itu belum terwujud.

Keinginan menjadi dokter itu akhirnya terwujud lewat anaknya Aliza yang diterima kuliah lewat Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) di Unej.

Khotimatuzahro menceritakan, perjuangan menyekolahkan anak di Fakultas Kedokteran Unej memang biayanya tidak sedikit, apalagi dia hanya pegawai negeri. 

“Maka kami tirakat, hidup berhemat pengeluaran keuangan untuk kebutuhan pokok, kebutuhan yang tidak terlalu penting kita tunda dulu,” ujar Penilik PAUD di Kecamatan Paciran itu.

Di samping mencari penghasilan tambahan dengan berjualan online, setiap bulan dia menabung untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT) dan uang kos untuk enam bulan sekali.

Di samping itu tidak bosan-bosan memantau dan menasehati anak agar rajin belajar agar lulus tepat waktu. “Dan yang terpenting adalah tidak putus berdoa setiap saat. Memohon kepada Allah agar dimudahkan kuliah anak saya dan selalu lulus tiap ujian,” ucap dia yang saat pelantikan menggunakan kebaya ungu, senada dengan yang dipakai Aliza, suami, dan anak keduanya.

Dia juga berharap anak keduanya Mohammadi Iqbal Habibi yang sekarang duduk kelas XII SMA Negeri 1 Tuban nanti bisa melanjutkan kuliah kedokteran juga.

Belajar Keras

Aliza bercerita, dia bisa menyelesaikan pendidikan dokter tepat waktu karena rajin mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan tepat waktu pula. “Saya rajin mencicil belajar materi jauh-jauh hari agar tidak terlalu berat belajar saat mendekati ujian,” ungkapnya.

Kunci meraih Top Score CBT karena dia sering belajar dan mengulang materi yang sudah dipelajari serta mengerjakan soal-soal yang ada. “Saya senang karena kerja keras selama ini berbuah manis,” ucap gadis penyayang kucing ini.

Aliza lahir pada tanggal 13 Mei 2000. Dia bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 4 Blimbing Paciran lulus tahun 2012; SMP Negeri 1 Tuban lulus tahun 2015; dan SMA Negeri 1 Tuban lulus tahun 2018. Lalu masuk kuliah di Unej tahun 2018 dan lulus Sarjana Kedokteran tahun 2022. Pendidikan dokter lulus 2024.

Selamat! (#)

Jurnalis Slamet Hariadi Penyunting Mohammad Nurfatoni

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *