Tagar.co

Home » Pengertian Teks Deskripsi dan Unsur Kebahasaan Materi Bahasa Indonesia Kelas IX
Teks deskripsi menciptakan pengalaman sensorik bagi pembaca. Di dalamnya ada unsur emosi, seperti merasakan, melihat, menyentuh, dan mendengar objek yang dipaparkan.

Pengertian Teks Deskripsi dan Unsur Kebahasaan Materi Bahasa Indonesia Kelas IX

Teks deskripsi menciptakan pengalaman sensorik bagi pembaca. Di dalamnya ada unsur emosi, seperti merasakan, melihat, menyentuh, dan mendengar objek yang dipaparkan.
Ilustrasi freepik.com premium

Teks deskripsi menciptakan pengalaman sensorik bagi pembaca. Di dalamnya ada unsur emosi, seperti merasakan, melihat, menyentuh, dan mendengar objek yang dipaparkan.

Oleh Ichwan Arif, Guru SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik.

Tagar.co – Teks deskripsi mengandung pemaparan atau penggambaran yang detail, sehingga pembaca dapat membayangkan objek atau tempat yang digambarkan.

Teks deskripsi menciptakan pengalaman sensorik bagi pembaca dengan mengandung unsur emosi, seperti merasakan, melihat, dan mendengar objek yang dipaparkan.

Tujuan dari teks deskripsi adalah memerincikan dan menggambarkan objek dari sudut pandang penulis, sehingga pembaca ikut terlibat dalam peristiwa dan perasaan yang dialami penulis.

Teks deskripsi juga menggunakan majas untuk menguatkan emosi penulis dan menyampaikannya kepada pembaca.

Sudut Pandang

Sudut pandang dalam teks deskripsi adalah cara tokoh menceritakan peristiwa atau pengalaman dari perspektif pribadi.

Dalam sudut pandang orang pertama, tokoh menceritakan peristiwa dengan menggunakan kata ganti aku atau saya untuk menunjukkan bahwa dia merupakan pelaku utama peristiwa tersebut.

Baca juga: Bakat Saja Tidak Cukup, Penulis Cerita Anak Harus Paham Ini

Tokoh dalam sudut pandang orang pertama juga mengungkapkan perasaan dan pikiran pribadinya secara rinci, sehingga pembaca merasa seolah-olah ikut mengalami peristiwa tersebut. 

Tokoh dalam sudut pandang orang pertama hanya mengetahui pikiran dan perasaannya sendiri, dan tidak mengetahui apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh lain dalam peristiwa yang sama.

Konjungsi dalam Teks Deskripsi

Konjungsi atau kata hubung digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, kalimat dengan kalimat, dan paragraf dengan paragraf dalam sebuah teks deskripsi.

Konjungsi membantu menjaga kelancaran dan keterkaitan antara ide-ide yang disampaikan dalam teks. Penggunaan konjungsi membuat teks menjadi lebih terstruktur dan mudah dipahami, karena mengindikasikan hubungan logis antara ide-ide dalam teks.

Baca juga: Menjadi Guru Ngeri nan Gokil

Dalam teks deskripsi, ada 3 konjungsi yakni setara/koordinatif, bertingkat/subordinatif, dan berpasangan/korelatif.

  • Setara/koordinatif fungsinya menghubungkan bagian kalimat setara dan tidak dapat diletakkan di awal kalimat. Contoh: dan, atau, tetapi, sedangkan. Misal: Saya pergi ke pasar dan dia datang
  • Bertingkat/subordinatif fungsinya menghubungkan bagian kalimat bertingkat dan dapat diletakkan pada awal kalimat. Contoh: sejak, jika, dengan, sehingga. Misal: Saya datang ketika dia keluar rumah.
  • Berpasangan/korelatif fungsinya menghubungkan bagian kalimat setara dengan berpasangan. Contoh: tidak, tetapi, bukan, melainkan. Misal: Itu bukan pesawat, melainkan burung.
  • Saat membaca teks deskripsi, mungkin akan ditemukan kata-kata yang tidak umum digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata-kata tersebut sering kali merupakan kata serapan dari bahasa daerah atau bahasa asing.

Penggunaan kata-kata serapan ini terjadi karena belum ada padanan kata dalam bahasa Indonesia yang dapat mendeskripsikan maknanya secara tepat.

Baca jugaMenjaga Mood Belajar Siswa Bukan kayak Bimsalabim

Kata-kata serapan ini dapat memperkaya kosakata dalam teks deskripsi dan memberikan nuansa yang lebih khusus atau mendalam terhadap objek atau tempat yang dijelaskan.

Kosakata serapan dapat memberikan warna dan kekayaan bahasa dalam teks deskripsi, sehingga membantu pembaca untuk lebih memahami objek atau tempat yang sedang digambarkan.

Kohesi dan Koherensi dalam Teks Deskripsi

Kohesi adalah sifat atau karakteristik dari sebuah teks yang menciptakan keterkaitan antara kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf. Dalam paragraf yang baik, kohesi memastikan bahwa kalimat-kalimat memiliki hubungan yang erat satu sama lain.

Baca jugaBermain di Rumah Tetap Menyenangkan

Beberapa indikator kohesi dalam teks deskripsi meliputi:

  • Gagasan utama yang terpusat dalam paragraf.
  • Semua informasi mendukung gagasan utama.
  • Hubungan erat antara kalimat-kalimat.
  • Pengulangan kata dari kalimat sebelumnya.
  • Penggunaan konjungsi antarkalimat.
  • Penggunaan kata ganti orang dan kata ganti tunjuk.

Koherensi adalah sifat atau karakteristik yang memastikan adanya kepaduan makna dalam teks.

Untuk menciptakan teks deskripsi yang baik, penting untuk memperhatikan baik kohesi maupun koherensi. Kohesi memastikan keterkaitan kalimat dalam paragraf, sementara koherensi memastikan kepaduan makna dalam teks secara keseluruhan.

Deskripsi Visual dalam Infografik

Infografik adalah bentuk penyajian informasi yang menggabungkan teks, gambar, dan komposisi warna untuk menjelaskan suatu gagasan atau topik dengan cara yang lebih ringkas dan menarik.

Baca juga: Melihat Perselingkuhan dari Gedung Bioskop

Infografik dapat digunakan untuk menyampaikan informasi tentang berbagai topik, termasuk jenis-jenis keluarga, dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh pembaca.

Kelebihan infografik adalah kemampuannya untuk menyajikan informasi kompleks dengan cara yang visual dan menarik, sehingga dapat menarik perhatian pembaca.

Infografik merupakan alat yang efektif untuk mengkomunikasikan informasi dengan cara yang jelas dan menarik, terutama ketika informasi tersebut dapat disampaikan lebih baik melalui visual daripada teks. (#)

Penyunting Muhammad Nurfatoni

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *