Tagar.co

Home » Puisi Mbeling Remy Sylado, Seberapa Nakalkah?
Untuk menyuarakan kritik sosial, penyair selalu memiliki cara yang ikonik dalam mencipta karya. Inilah yang dilakukan Remy Sylado dalam membuat sindiran yang berkelas. 

Puisi Mbeling Remy Sylado, Seberapa Nakalkah?

Untuk menyuarakan kritik sosial, penyair selalu memiliki cara yang ikonik dalam mencipta karya. Inilah yang dilakukan Remy Sylado dalam membuat sindiran yang berkelas. 
Remy Sylado, saat membacakan puisi pada acara HUT Taman ismail Marzuki (TIM) ke-40 di Graha Bhakti Budhaya (GBB), TIM, Jakarta, Sabtu (15/11) Foto Tempo/Yosep Arkian/2008111

Untuk menyuarakan kritik sosial, penyair selalu memiliki cara yang ikonik dalam mencipta karya. Inilah yang dilakukan Remy Sylado dalam membuat sindiran yang berkelas. 

Tagar.co – Puisi mbeling merupakan jenis puisi yang mengungkapkan kritik sosial secara terang-terangan dengan cara satir (sindiran). 

Puisi ini merupakan sarana bagi penyair untuk menyuarakan pandangan dan kritik mereka terhadap berbagai aspek kehidupan. Meski disampaikan dengan cara yang humoris atau satir, pesan yang ingin disampaikan tetaplah tajam dan mendalam. 

Puisi ini tidak hanya sekadar bentuk ekspresi artistik, tetapi juga sarana pengkritik sosial yang efektif bagi penulis dalam menyuarakan ekspresinya terhadap lingkungan sekitar. 

Baca juga: Pesona Penyair D. Zawawi Imron

Sastrawan yang ‘dicap’ sebagai sastrawan mbeling yaitu Japi Panda Abdiel Tambajong atau yang lebih dikenal dengan Remi Sylado. Dia meninggal pada Senin, 12 Desember 2022 dalam usia 77 tahun. Pria kelahiran Minahasa, Sulawesi Utara, 12 Juli 1945 ini juga dikenal sebagai dosen, novelis, penulis, penyanyi, aktor dan mantan wartawan Indonesia.

Selama karirenya sebagai penulis, dia merupakan sosok yang mengawali terbentuknya puisi mbeling. Melansir badanbahasa.kemdikbud.go.id, mbeling diambil dari bahasa Jawa yang memiliki arti yaitu nakal, kurang ajar, sukar diatur, dan suka berontak. 

Baca jugaKekuatan Imaji dalam Puisi Perahu Kertas Sapardi Djoko Damono

Berikut puisi mbeling yang pernah dibuat oleh Remy Sylado. 

Olahraga 

orang kota
mengangkat barbel
di fitness centre
olahraga
orang desa
memacul tanah
di sawah ladang
yang satu
mencari sehat
karena anjuran
yang lain
menemukan sehat
karena telanjur

1990

Baca jugaPuisi Hujan Bulan Juni, Romantisme ala Sapardi Djoko Damono

Belajar Menghargai Hak Asasi Kawan

Jika
laki mahasiswa
ya perempuan mahasiswi.

Jika
laki saudara
ya perempuan saudari.

Jika
laki pemuda
ya perempuan pemudi.

Jika
laki putra
ya perempuan putri.

Jika
laki kawan
ya perempuan kawin.

Jika
kawan kawin
ya jangan ngintip.

Menyingkat Kata

Karena
kita orang Indonesia
suka
menyingkat kata wr. wb.

Maka
rahmat dan berkah Ilahi
pun
menjadi singkat
dan tak utuh buat kita.

Jerit Sandal Jepit

Di celah-celah sudut sempit terhimpit
Manusia seperti sandal jepit menjerit-jerit
Pohon-pohon pun tertawa
Tertawa melihat manusia
ia kembali bersujud

Jiwa terasing dalam dunia bising
Diinjak, remak, permak
Lalu kiamat
Ia tamat

Meretas di Atas Batas

Aku mau berdiri
Berlari
Mengejar matahari
Rumput-rumput terdiam
Melihat keheningan alam
Ada manusia kecil lahir dengan tangis
Ada manusia besar melihat dengan binar
ia pun bertanya
Untuk apa ia dicipta?
Ku ingin tegar

Bahwa hidup kita
Akan kembali seperti ada
Berakhir dengan tangis
Atau bersudah dengan cahaya
Meretas di atas batas…

Dua Daya 

motivator
berbicara tentang
memberdayakan rakyat

koruptor
berbicara tentang
memperdayakan rakyat.

Percakapan Rahasia

Kucuri uang ini saat perut amat lapar
Belikan nasi, kumakan, tapi tetap terasa lapar
Lalu, kucuri lagi
Kumakan lagi
Tapi tetap terasa lapar
Begitu seterusnya hingga terkapar
Aku sadar tanpa khayal
Hidup ini penuh rasa lapar
Lapar uang, kekuasaan, wanita dan sebagainya
Aku berbisik kepada malaikat
Ssssstt….sssssttttt
Jangan bilang siapa-siapa
Ini percakapan rahasia dengan Tuhan.

Sundanologi 

orang Jawa Timur
adalah orang Jawa
orang Jawa Tengah 
adalah orang Jawa
orang Jawa Barat
tak mau disebut Jawa
palaina naon atuh neng?

(Bandung 1973)

Jurnalis Ichwan Arif Penyunting Mohammad Nurfatoni

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *