Festival Anak Saleh Indonesia Penuh Kejutan 

0
Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) XII Jawa Timur dibuka. Sejumlah kejutan mewarnai acara yang dibuka di Aula PB Sudirman Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (28/6/2024)

Sepuluh penari Saman dari SD Al-Baitul Amien 1 dalam pembukaan FASI XII Jawa Timur di Aula PB Sudirman Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (28/6/2024). (Tagar.co/Tri Eko Sulistiowati)

Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) XII Jawa Timur dibuka. Sejumlah kejutan mewarnai acara yang dibuka di Aula PB Sudirman Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (28/6/2024)
Sepuluh penari Saman dari SMP Al-Baitul Amien (Full Day School) Jember dalam pembukaan FASI XII Jawa Timur di Aula PB Sudirman Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (28/6/2024). (Tagar.co/Tri Eko Sulistiowati)

Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) XII Jawa Timur dibuka. Sejumlah kejutan mewarnai acara yang digelar di Aula PB Sudirman Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (28/6/2024).

Tagar.co – Sepuluh penari cantik dari SMP Al-Baitul Amien (Full Day School) Jember tampak kompak. Selain berbusana Aceh berwarna merah dan hijau, mereka juga serempak memberikan salam dengan gerakan tari yang memukau. Hal itu tampak pada pembukaan FASI XII Jawa Timur di Aula PB Sudirman Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (28/6/2024). 

Harmonisasi gerak penuh pujian dan syair-syair dakwah Islam, ditampilkan para siswa tersebut. Memakai seragam warna-warni, mereka masuk panggung memberi salam penghormatan dengan mengatupkan kedua telapak tangan. Sejurus kemudian duduk bersimpuh memulai tampilan.

Secara perlahan, mereka mulai menepuk tangan, dada, dan paha. Sesekali mengubah posisi dengan tubuh bertumpu pada lutut, membungkuk, miring ke belakang, ke kanan, atau ke kiri. Semua dilakukan dengan kompak dan harmonis. Temponya semakin lama semakin cepat. Inilah yang membuat pertunjukan Tari Saman selalu mengundang decak kagum siapa pun yang menyaksikan. 

Baca juga: Hafalan Haidar, Kolaborasi Indah Mugeb School dan Orang Tua

Hal tersebut diamini Nanik Wardani Dirda, dari LPPK Sakinah BKPRMI Pamekasan. Menurutnya, Tari Saman menjadi suguhan yang menarik dan menghipnotis tamu undangan maupun kafilah, yang memenuhi pembukaan Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) XII Jawa Timur. “Selain gerakan, mulut mereka merapalkan syair-syair pujian, sementara tangannya menepuk-nepuk dada, paha, dan bahu,” ungkap wanita yang juga menjadi pengawal kafilah Pemekasan tersebut. 

Tari Saman tak ubahnya sajian indah yang membutuhkan keterampilan gerak dengan menyesuaikan irama musik dan konsentrasi. Semua gerak tak serta merta, tetapi melalui balutan latihan yang intens dengan bumbu disiplin yang ketat. Alhasil, sorak sorai dan tepuk tangan meriah didapat dari penonton yang menyaksikannya 

“Alhamdulillah, akhirnya kami bisa tersenyum lega, bisa memberikan tampilan terbaik hari ini untuk para kafilah FASI XII Jawa Timur. Tak sia-sia kami berlatih selama dua pekan ini,” Tutur Clarisa Putri (15), salah satu penari Saman yang tampil malam itu. 

Kepala Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan V Kabupaten Jember Nana Fadjar Prijantoro saat memberi hadiah pada peseta yang menjawab pertanyaannya. (Tagar.co/Tri Eko Sulistiowati)

Uang Kaget Bikin Terkejut 

Ada yang menarik saat sambutan Kepala Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan V Kabupaten Jember Nana Fadjar Prijantoro, S.H. M.Si. Tiba-tiba dia menghentikan pidatonya saat memberi sambutan dalam FASI XII Provinsi Jawa Timur. Dia kemudian memanggil satu peserta ke depan panggung Aula PB Sudirman Pemkab Jember. 

Dengan gaya kebapakan yang penuh kasih sayang, dia meminta satu santri dari TKA (Taman Kanak-kanak Al-Qur’an) untuk maju ke depan, dan menjawab pertanyaan berhadiah. “Ini idenya mendadak ya, jadi saya tidak siap hadiah apa-apa. Tapi coba saya cek isi tas dulu, ujarnya. 

Baca juga: Mbah Sumeh, Penarik Kuda yang Masih ‘Roso’ di Usia 76 Tahun

Sejenak para tamu undangan dan kafilah FASI XII Jatim terdiam mematung, seraya menanti kiranya hadiah apa yang dikeluarkan dari dalam tas Kepala Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan V Kabupaten Jember itu. 

Namun, yang terjadi selanjutnya sangat mengejutkan, bahkan mengundang tawa serta kegembiraan dari seluruh hadirin. Sebanyak sembilan anak usia TKA berlarian menuju panggung, semuanya antusias untuk menerima tantangan tersebut.  

Melihat hal itu, Nana Fadjar dan panitia kaget karena tidak siap dengan kehadiran sembilan anak sekaligus. Akibatnya, acara sempat terhenti cukup lama, karena Nana Fadjar harus menghitung uang yang ada di tas yang dibawakan ajudannya. Dia ingin memastikan setiap anak mendapat hadiah.

Baca juga: Nur Kholis, Menjaga Kearifan Lokal melalui Batik Bangsawan

Setelah dihitung, satu anak dari Kota Pasuruan akhirnya mendapatkan hadiah paling dulu usai berhasil membaca Surat Al-Ikhlas dengan bacaan yang baik dan benar. Kejadian ini menjadi momen yang mengharukan dan mengundang tepuk tangan meriah dari penonton.

Padahal, anak yang pertama kali maju dari Pamekasan, laki-laki. Namun karena proses penilaian yang dilakukan, hadiah pertama jatuh kepada santri dari kafilah Pasuruan. Dengan berbaris rapi, delapan santri lainnya yang sudah di panggung antre memperoleh hadiah uang masing-masing satu lembar dengan nominal Rp 50 ribu. 

“Alhamdulillah, masing-masing anak sudah mewakili kafilah kabupaten-kota yang ada di Jawa Timur. Jangan lupa hadiahnya di tabung ya,” pesan Nana. (#)

Jurnalis Tri Eko Sulistiowati Penyunting Darul Setiawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *